Wajah Baru Kantin Kejujuran Spensa (Refleksi Satu Tahun)

Posted by Spensa Senin, Juni 21, 2010, under |
Satu setengah tahun sudah, kantin kejujuran spensa beroperasi. Dalam perjalanannya banyak juga kendala yang sempat dialami. Mulai dari minimnya modal, menipisnya keuntungan sampai kepada tidak jelasnya penanggung jawab (penyedia barangnya).

Satu bulan pertama sejak dilaunchingkan bulan januari tahun 2009. Boleh dikatakan tingkat kejujuran siswa SMP Negeri 1 Barru, masih termasuk kategori rendah. Hal ini bisa dilihat dari kurangnya keuntungan yang diperoleh, bahkan pernah juga mengalami kerugian.

Menurut salah seorang siswa bahwa “Dia mengenal seorang temannya yang terkadang hanya datang menukar uangnya [baca; menukar uang 5000 rupiah dengan uang 10.000 rupiah]”. Hal ini tentunya tidak bisa dipungkiri karena yang namanya kantin kejujuran, yah.. tidak ada yang menjaga dan mengawasi.


Menyadari hal ini, pihak sekolah terutama guru-guru makin menggiatkan penyadaran & penyuluhan tentang pentingnya kejujuran dan tanggung jawab. Kepala sekolah pun di beberapa kesempatan pada amanah upacara bendera selalu meyisipkan wejangan-wejangan mengenai hal ini.

Al hasil, dibulan ketiga sudah mulai terlihat peningkatannya. Bahkan untuk lebih memvariasikan barang dagangannya, kepala sekolah kembali menambah modal Rp. 100.000 yang sebelumnya hanya Rp. 280.000. selain itu menurut kepala sekolah, “Kantin kejujuran nantinya juga akan mendapatkan bantuan dari pemerintah provinsi sebanyak 3 juta rupiah.
Penanggung jawab ‘yang mengumpulkan dan membelanjakan uang’ untuk program ini yaitu Yaumil Akhir Aprilianti mengatakan; “Sampai saat ini keuntungan yang diperoleh sudah mencapai Rp.10.000 sampai Rp.15.000 perharinya. Lumayan, bila dibandingkan beberapa bulan yang lalu”.

Terlepas dari itu semua, yang terpenting adalah apa yang menjadi tujuan didirikannya kantin kejujuran ini yaitu menanamkan dan membiasakan perilaku jujur sejak dini dapat terwujud.
Aldian ‘Siswa yang belanja dikantin kejujuran’ ketika ditanyakan kenapa lebih senang belanja di kantin kejujuran. Dia menyatakan bahwa “Karena saya bisa lebih cepat belanja tanpa harus antri untuk membayar. Disini kan tinggal ambil saja dan meyimpan uangnya di kotak yang disediakan dan mengambil sendiri kembaliannya”. Siswa yang lain ‘Nurul’ juga mengatakan “Ini betul-betul menguji kejujuran kita, saya pernah ambil air gelas tapi nanti pulang sekolah baru dibayar karena uang saya tertinggal ditas”.

Hmm.. Kalau sudah seperti ini, kita bisa berharap mereka tidak akan terpengaruh perilaku korupsi sebagian pejabat sekarang. Karena merekalah calon-calon pejabat di masa mendatang.
(Ar).



.

Spensa on Facebook