Meski molor sekitar 15 menit dari waktu yang disepakati, latihan upacara bendera sore ini akhirnya dimulai juga. Senin, dua hari mendatang, kelas kami IX.2 mendapat giliran sebagai pelaksana upacara bendera.
Wali kelas kami mengawali dengan mengecek kehadiran [maklum memang dia sedikit tegas n sedikit cerewet. Ssst..]. Hasilnya ada 3 teman yang tidak hadir; aswar, mustika dan tri putri.
Sesuai kesepakatan sebelumnya, yang tidak hadir diwajibkan mensubsidi keuangan kelas seharga ongkos transport siswa yang rumahnya paling jauh. Yaa kurang lebih setara lima ribu rupiah lah.
Cap cip cup.. Tererengg... Waktunya penunjukan personil utama. Pemimpin upacara tetap diserahkan kepada sang kapten yaitu Muh. Fadly [baca; ketua kelas]. Trus kata wali kelas “Penggerek bendera harus diberikan kepada siswa yang sering ikut baris-berbaris atau setidaknya yang aktif di spensa scout, ditunjuklah Amriani, Muhlis dan Alfian”. Para Pembaca katanya lagi diberikan kepada yang bersuara bagus. Akhirnya susunan acara dibaca oleh Umrah, Teks Pancasila oleh Rosmah, Janji siswa oleh Sukmah dan Doa oleh Muh. Arya. Dirijen dipercayakan kepada Putri dan sisanya berkumpul dalam kelompok paduan suara [He.. he.. termasuklah juga saya disitu].
Latihan dibimbing langsung oleh pak wali dan beberapa anak Osis. Meski masih seangkatan, kami tetap patuh pada mereka.
Niih.. dia diantara mereka yang TERR. :
Wali kelas kami mengawali dengan mengecek kehadiran [maklum memang dia sedikit tegas n sedikit cerewet. Ssst..]. Hasilnya ada 3 teman yang tidak hadir; aswar, mustika dan tri putri.
Sesuai kesepakatan sebelumnya, yang tidak hadir diwajibkan mensubsidi keuangan kelas seharga ongkos transport siswa yang rumahnya paling jauh. Yaa kurang lebih setara lima ribu rupiah lah.
Cap cip cup.. Tererengg... Waktunya penunjukan personil utama. Pemimpin upacara tetap diserahkan kepada sang kapten yaitu Muh. Fadly [baca; ketua kelas]. Trus kata wali kelas “Penggerek bendera harus diberikan kepada siswa yang sering ikut baris-berbaris atau setidaknya yang aktif di spensa scout, ditunjuklah Amriani, Muhlis dan Alfian”. Para Pembaca katanya lagi diberikan kepada yang bersuara bagus. Akhirnya susunan acara dibaca oleh Umrah, Teks Pancasila oleh Rosmah, Janji siswa oleh Sukmah dan Doa oleh Muh. Arya. Dirijen dipercayakan kepada Putri dan sisanya berkumpul dalam kelompok paduan suara [He.. he.. termasuklah juga saya disitu].
Latihan dibimbing langsung oleh pak wali dan beberapa anak Osis. Meski masih seangkatan, kami tetap patuh pada mereka.
Niih.. dia diantara mereka yang TERR. :
- Yang terlama dilatih adalah pengibar bendera [wah.. wajar saja karena mereka ini yang selalu jadi fokus perhatian. Sedikit salah bisa dicap kurang latihan, kurang perhatian de.es.te.].
- Yang paling susah diatur adalah kelompok paduan suara [Bisa-bisanya itu. Pastimi karena saya ada disitu. Ditambah lagi ada juga si ..... sama si .....(spa kr2 yah? @ IX.2 yg smpat baca tulisan ini, coment di bawah)]
- Yang paling gampang kerjanya adalah ajudan.
- Yang selalu berpura-pura adalah ....
- Yang ...
(Ditulis oleh: warga kelas IX.2)
brought to you by Facebook Comment , Get Yours?
